Berburu Ikan dan Udang di Salu Jambu

Tadi sehabis dari sekolah pukul 12.30 saya menyempatkan diri ke dermaga untuk “berburu” ikan dan udang air tawar. Dermaga yang letaknya di daerah Salu Jambu, masih dalam wilayah dari Kabupaten Luwu ini saya rasa agak lucu juga dikatakan dermaga karena dulu saya menyangka kalau dermaga yang berada di desa Salu Jambu itu dermaga yang letaknya di laut tapi nyatanya dermaga ini letaknya di sebuah sungai dan masih jauh dari yang namanya laut. Saya salah sangka rupanya…

Biasanya kan yang namanya dermaga itu adanya di laut, alasannya karena berhubung sungai-sungai yang berada Sulawesi Selatan ukurannya rata-rata tidak besar-besar seperti di Kalimantan jadi kata dermaga sering saya kaitkan dengan laut bukan sungai, tempat kapal ukuran kecil dan besar bersandar hehe kampuse’ (katro’).

Berburu ikan dan udang memang sudah hampir menjadi kebiasaanku beberapa lama ini, tapi jangan salah sangka dulu, kata berburu itu maksudnya bukan saya pergi menangkap dengan cara pake jala, pukat atau pancing, berburu yang saya maksud itu adalah membeli. Mengasikkan karena kedua hewan makanan ini asalnya dari air tawar, sudah bosan makan ikan dari laut makanya hampir seminggu sekali kesini. Ikannya dari sungai yang hidupnya di sungai yang ukurannya agak besar dengan aliran air yang sedikit deras. Jenis ikan yang sering saya beli ini namanya ikan kandea, ikan yang bentuknya agak pipih dengan sisik berwarna putih keperak-perakan memiliki tulang agak banyak sehingga jika dimakan butuh kesabaran namun rasanya malundra’ (lezat) apalagi jika ikannya sudah besar rasanya lebih enak lagi. Ikan kandea biasa juga dibudidayakan di empang, namun jika dibudidayakan ikan ini memiliki lemak yang banyak dibanding dengan yang hidup dari sungai. Mungkin pengaruh habitat sampai lemaknya beda.

Tadi ngomong ikan sekarang kita ke udang…

Udang yang saya beli juga berasal dari air tawar, memiliki ciri bintik-bintik kecil dengan warna agak gelap. Jika dibanding dengan udang laut/payau rasanya tidak kalah. Hidupnya di sungai atau rawa-rawa dengan ukuran bisa sampai pergelangan bawah tangan.

Di dermaga ada beberapa tempat yang menjual namun jumlah penjualnya hanya sedikit, cuman sekitar 3 tempat, tapi sama saja kalo sudah dibagikan ke pengecer jadinya bisa sampai 10 penjual, artinya mereka inilah sebagai tuan takur. Ikan yang di jual biasanya tergantung dari sungai, kalo banjir datang ikannya melimpah dan besar-besar. Paling enak kalau musim bertelur, bisa kaya protein hehe..

Saya kemudian membeli ikannya setusuk seharga 15 ribu rupiah dengan ikan yang ukurannya sekitar empat jari sebanyak 15 ekor, harganya cukup murah dibanding jika membeli di Pasar Sentral (PNP). Sedangkan untuk udang ada dua macam harga, porsi 40 ribu perkilo ukurannya agak kecil sedangkan porsi 50 ribu perkilo ukurannya besar sampe pergelangan kalo lagi mujur. jadi saya memilih porsi 40 ribu rupiah untuk sekilonya, juga cukup murah dibanding belanjanya di PNP yang harganya bisa sampai dua kali lipat. Kemudian saya balik ke Palopo…

Pukul 13.45 sudah sampai dengan selamat dirumah, hasil buruan langsung di bawa ke dapur trus ganti pakaian dan bersih-bersih. Tak sabar untuk merasakan nikmatnya udang bakar apalagi kelaparan sudah melanda di negeri cacing, inisiatif langsung menuju ke dapur untuk eksekusi. Ikan dan udang buruan yang tadinya saya satukan dalam kantongan segera dipisahkan.

ikan

udang

Ikannya disimpan buat lauk besok, sedangkan udangnya langsung bakar 4 ekor dan separuhnya lagi disimpan. Sambil menunggu udangnya masak, lombok tidak lupa jadi pelengkap biar tambah nikmat . Ditumbu’ (ditumbuk) dengan garam kemudian campur air panas sedikit dan jeruk nipis biar tambah ehzzzk…

Tak lama kemudian udang sudah matang, tumbu’2 (tumbukan) lombok juga sudah selesai, dan dengan nasi sepiring yang juga sudah dipersiapkan, kini giliran di foto dulu biar jadi arsip. Habis sesi pemotretan selanjutnya tak perlu menunggu waktu lagi langsung Happp… Pedas pedas ehzzzk!!!

udang-bakar tumbu-lombok

nasi

8 pemikiran pada “Berburu Ikan dan Udang di Salu Jambu

  1. Wah…. Jadi keluar nih ilernya… :mrgreen:
    Lihat nasi, sambel + Udang yang gede2 seperti itu…

    ==========


    Iklan : cewe dipalopo juga pedas-pedas mas hehe (ga nyambung)

  2. Mantap kali…… jadi laper bosss 😀 😀

    ==========

    sini2 sy bakarkan lg.. 🙂

  3. Sedap lagi enak.
    Beasar-besar udangnya.
    Lemak sungguh. Untung.

    Walau dimasak resepi ‘simple’ tapi sungguh menyelerakan. Bagus

    ===================================

    awa tidak tau masak, tapi sungguh menyelerakan memang 😀

Tinggalkan komentar